Masa Depan Renal Resistive Index (RRI) sebagai Pegangan Indeks Pemantauan Fungsi Ginjal Perioperatif
Abstract
Disfungsi ginjal akut pascaoperasi (acute kidney injury/AKI) tetap menjadi komplikasi signifikan pada pasien bedah mayor, berdampak pada mortalitas dan durasi rawat. Renal Resistive Index (RRI), yang diperoleh melalui ultrasonografi Doppler ginjal, semakin banyak digunakan sebagai indikator noninvasif untuk memantau perfusi ginjal secara real-time, terutama pada pasien dengan risiko tinggi seperti sepsis, syok, atau penggunaan vasopresor. Tidak seperti kreatinin serum yang bersifat lambat dan tidak spesifik, peningkatan nilai RRI dapat mendeteksi AKI secara lebih dini dan sensitif terhadap perubahan hemodinamik akut. Berbagai studi menunjukkan bahwa RRI berguna dalam deteksi AKI subklinis, evaluasi respons terhadap terapi cairan dan vasopresor, serta prediksi luaran pascaoperasi. Namun, keterbatasan tetap ada, karena nilai RRI juga dipengaruhi oleh faktor sistemik seperti usia, tekanan darah, arteriosklerosis, ritme jantung, serta penggunaan obat-obatan tertentu. Interpretasi RRI membutuhkan pemahaman fisiologi hemodinamik secara menyeluruh dan keterampilan teknis yang baik. Pelatihan operator dan standardisasi pengukuran sangat penting untuk menjamin keakuratan dan konsistensi hasil. RRI berpotensi menjadi alat pemantauan penting dalam manajemen ginjal perioperatif dan intensif, tetapi penggunaannya perlu mempertimbangkan konteks klinis secara holistik. Dengan pendekatan yang tepat, RRI dapat memperkuat strategi perlindungan ginjal dan personalisasi terapi pada pasien kritis.
Copyright (c) 2025 marilaeta cindryani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.