Manajemen Anestesi pada Pasien Pheochromocytoma dengan Tindakan Adrenalektomi: Laporan Kasus

  • Faisal Irwanda Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau - RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Indonesia
  • Novita Anggraeni Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau - RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Indonesia
Keywords: katekolamin, manajemen anestesi, pheochromocytoma, perioperatif

Abstract

Pendahuluan: Pheochromocytoma adalah tumor yang berasal dari sumsum adrenal atau rantai simpatik (paraganglioma) dan dapat menimbulkan tantangan selama anestesi, laringoskopi, serta prosedur intraoperatif. Pheochromocytoma merupakan salah satu tumor yang dapat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik sebelum operasi. 

Ilustrasi Kasus: Seorang wanita berusia 37 tahun dengan pheochromocytoma direncanakan menjalani adrenalektomi. Selama tiga bulan terakhir, mengalami pusing, keringat berlebihan, kecemasan, detak jantung tidak teratur, serta nyeri punggung bawah, dengan riwayat hipertensi resisten terhadap terapi. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 161/102 mmHg, dengan hasil laboratorium normal, dan USG abdomen mengungkapkan tumor adrenal kanan berukuran 12x5 cm yang dicurigai sebagai pheochromocytoma.

Simpulan: Manajemen farmakologis sebelum operasi, pengawasan ketat selama operasi, dan keseimbangan antara vasodilatasi dan vasokontriksi selama operasi sangat penting dalam manajemen perioperatif pheochromocytoma.

Published
2025-02-28
Section
Case Report