Perbandingan Efektivitas Kombinasi Ketamin dan Bupivakain terhadap Bupivakain Tunggal pada Anestesi Spinal

  • Dicko Kanugrahan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara – RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Tasrif Hamdi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Rommy Fransiskus Nadeak Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
Keywords: Anestesi Spinal, bupivakain, ekstremitas bawah, ketamin, pembedahan

Abstract

Latar Belakang: Anestesi spinal memblok saraf di ruang subarakhnoid menggunakan obat anestetik lokal. Durasi anestesi lokal diperpanjang dengan menambahkan adjuvan seperti ketamin. Ketamin  dapat mempercepat mula kerja dan mengurangi dosis obat anestesi lokal yang diperlukan.

Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan efektivitas kombinasi ketamin 10 mg dan bupivakain 0,5% 15mg dengan bupivakain 0,5% 15mg pada anestesi spinal, dengan menggunakan desain Randomized Clinical Trial dengan double blind. Sampel dibagi menjadi: kelompok A (adjuvan ketamin) mendapatkan Bupivakain hiperbarik 0,5% 15mg dengan adjuvan Ketamin 10mg dan kelompok B (Bupivakain) mendapatkan Bupivakain 0,5% 15mg. Data dianalisis dengan uji T tidak berpasangan atau uji Mann-Whitney.

Hasil: Terdapat 54 sampel dengan distribusi 27 sampel pada setiap kelompok. Terdapat perbedaan yang signifikan pada onset sensorik dan motorik (p<0,001) serta durasi sensorik, motorik, dan analgesia (p<0,001) antara kelompok A dan B. Tidak dijumpai perbedaan pada TDS (p=0,483), TDD (p=0,710), HR (p=0,505), RR (p=0,328), dan SpO2 (p=0,290) pada pemeriksaan awal (T0). Pada pemeriksaan menit ke-5 (T1), didapati perbedaan signifikan TDS dan HR (p<0,001), namun tidak pada TDD (p=0,169), RR (p=0,842), dan SpO2 (p=0,142). Pada pemeriksaan menit ke-10 (T2), didapati perbedaan signifikan TDS, TDD, dan HR (p<0,001), namun tidak pada RR (p=0,898), dan SpO2 (p=0,423). Diketahui efek samping dijumpai lebih banyak pada kelompok B (n=28), dengan kejadian efek samping terbanyak adalah hipotensi, sedangkan pada kelompok A (n=8) kejadian efek samping terbanyak adalah sedasi.

Simpulan: Kombinasi ketamin 10 mg dengan bupivakain 15 mg lebih baik daripada bupivakain 15 mg tunggal untuk anestesi spinal bedah ekstremitas bawah dalam hal onset, durasi, dan hemodinamik.

Published
2025-06-30
Section
Articles