Pengaruh Amlodipin sebagai Adjuvan Analgetik terhadap Kadar IL-6, Konsumsi Opioid, dan Skor Nyeri Pascabedah pada Operasi Timpanomastoidektomi

  • Hasmirah Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
  • Nur Surya Wirawan Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
  • Madonna D. Datu Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
  • Burhanuddin Bahar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Andi Husni Tanra Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
  • Haizah Nurdin Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
  • Andi Alamsyah Irwan Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
Keywords: amlodipin, adjuvan, nyeri pascabedah, opioid, VAS

Abstract

Latar Belakang: Opioid merupakan agen antinosiseptif yang paling efektif untuk mengatasi nyeri
pascabedah, tetatpi penggunaannya dapat menimbulkan efek samping. Adjuvan diberikan untuk meningkatkan efek analgetik dan meminimalkan konsumsi opioid sehingga mengurangi efek samping opioid. Penghambat kanal kalsium (CCB) seperti amlodipin dapat digunakan sebagai adjuvan karena dapat mengurangi sinyal nyeri dengan cara yang berbeda dari opioid. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh amlodipin terhadap kadar IL-6, konsumsi opioid, dan skor nyeri setelah operasi timpanomastoidektomi.

Metode: Penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal yang dilakukan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Universitas Hasanuddin, dan rumah sakit jejaringnya. Sampel terdiri dari pasien yang menjalani operasi timpanomastoidektomi, yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok: kelompok I (amlodipin) dan kelompok II (plasebo). Data yang dicatat meliputi konsumsi opioid, efek samping pascaoperasi, kadar IL-6, tekanan darah, denyut nadi, dan nyeri.

Hasil: TTerdapat perbedaan signifikan pada skor VAS 6 jam setelah operasi, dengan skor lebih rendah
di kelompok I. Tidak ada pasien yang membutuhkan opioid tambahan. Rerata tekanan arteri juga berbeda bermakna, lebih rendah pada kelompok I selama periode pengamatan. Kadar IL-6 lebih tinggi di kelompok II pada 6 dan 24 jam pascaoperasi. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok pada perubahan kadar IL-6 dari T6 ke T24 dan dari T0 ke T24. Ditemukan korelasi lemah antara kadar IL-6 dan skor VAS pada 6 dan 24 jam, dengan nilai r masing-masing 0,373 dan 0,401.

Simpulan: Amlodipin dapat digunakan sebagai adjuvan analgetik karena dapat menurunkan skor nyeri pascabedah dan konsumsi opioid.

Published
2025-06-30
Section
Articles