Perbandingan Efektivitas antara Blok Subtenon dengan Blok Peribulbar pada Pembedahan Vitreoretinal
Abstract
Latar Belakang: Penyakit vitreoretinal adalah penyebab umum gangguan penglihatan dan kebutaan.
Anestesi regional telah mendapatkan perhatian yang lebih luas, terutama dalam berbagai bedah mata, mayoritas pasien yang mendapatkan regional anestesi adalah blok nervus oftalmikus dengan blok subtenon sebanyak 46,9%, peribulbar 19,5%, dan retrobulbar 0,5%. Pemilihan anestesi lokal dan regional yang tepat pada bedah mata tergantung pada prosedur yang direncanakan, durasi yang diperlukan, dan karakteristik pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas dari blok subtenon dan blok peribulbar pada operasi vitreoretinal.
Metode: Desain penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani prosedur pembedahan elektif vitreoretinal. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok blok subtenon dan kelompok blok peribulbar. Mula kerja dan lama kerja blok sensorik dan motorik dicatat. Parameter hemodinamik dinilai sebelum blok peribulbar, 15 menit setelah injeksi, dan setiap 15 menit sampai akhir operasi. Dilakukan pencatatan kebutuhan blok tambahan selama pembedahan pada tiap kelompok.
Hasil: Tidak ditemukan perbedaan mula kerja dan lama kerja blok sensorik pada kedua kelompok. Terdapat perbedaan mula kerja blok motorik pada kedua kelompok (p=0,031). Tidak ditemukan perbedaan lama kerja blok motorik pada kedua kelompok. Tidak ditemukan perbedaan kebutuhan blok tambahan pada kedua kelompok (p=0,210).
Simpulan: Blok subtenon dan blok peribulbar sama-sama dapat digunakan pada pembedahan vitreoretinal secara efektif namun blok subtenon memberikan hasil yang lebih baik.
Copyright (c) 2025 Sander Sonambela, Andi Salahuddin, Syamsul Hilal Salam, Syafri Kamsul Arif, Andi Muhammad Takdir Musba, Muhammad Rum

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.