Perbandingan Preloading Cairan 20 cc/kgBB dan 30 cc/kgBB setelah One-Hour Bundle terhadap Nilai Laktat pada Pasien Sepsis di Ruang ICU

  • Rendi Sidiq Program Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Tasrif Hamdi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Luwih Bisono Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Yuki Yunanda Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Keywords: Disfungsi organ, laktat, one-hour bundle, sepsis, terapi cairan

Abstract

Latar Belakang: Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa akibat respons tubuh yang tidak teratur terhadap infeksi. Kadar laktat serum sering digunakan sebagai biomarker kegagalan organ, di mana kadar yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kerusakan yang lebih parah. Meskipun preloading cairan 20–30 cc/kgBB direkomendasikan dalam resusitasi sepsis pada periode one-hour bundle, efektivitas dosis yang berbeda masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan dosis preloading cairan 20 cc/kgBB dan 30 cc/kgBB terhadap kadar laktat pada pasien sepsis di RSUP H. Adam Malik.

Metode: Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan metode double-blind, melibatkan 36 pasien sepsis yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 (20 cc/kgBB) dan kelompok 2 (30 cc/kgBB). 

Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam kadar laktat 6 jam setelah loading cairan (p>0,05). Namun, terdapat perbedaan signifikan pada nilai klirens laktat (p=0,002), di mana kelompok 1 (32,55 ± 30,69 mmol/L) memiliki klirens lebih tinggi dibandingkan kelompok 2 (15,62 ± 50,61 mmol/L). 

Simpulan: Preloading cairan 20 cc/kgBB setelah one-hour bundle meningkatkan nilai laktat klirens pada pasien sepsis.

Published
2025-02-28
Section
Articles