Perbandingan Hemodinamik Pasca-Intubasi Operasi Bedah Saraf pada Penggunaan Lidokain 10% Spray dan Lidokain 2% Intravena di RSUP H. Adam Malik Medan
Abstract
Latar Belakang: Stabilitas hemodinamik pada saat tindakan intubasi sebelum tindakan operasi bedah saraf penting untuk mencegah terjadinya secondary brain injury. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perbandingan hemodinamik pasca-intubasi pasien bedah saraf pada penggunaan lidokain 10% spray dan lidokain 2% intravena di RSUP H. Adam Malik Medan.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian uji klinis acak terkontrol secara random tersamar ganda pada pasien yang menjalani operasi bedah saraf di RSUP Haji Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan dan analisis data dengan program pengolah statistik dengan nilai p < 0,05 dianggap bermakna.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 20 subjek yang dibagi menjadi kelompok A (lidokain 10% spray) dan kelompok B (lidokain 2% intravena). Rerata tekanan darah sistolik pada kelompok A adalah 94,70 ± 4,80 dan pada kelompok B 104 ± 6,81 (p=0,01). Rerata tekanan darah diastolik pada kelompok A adalah 61,90 ± 4,30 dan pada kelompok B 68,10 ± 3,24 (p=0,02). Rerata mean arterial pressure (MAP) pada kelompok A adalah 72,70 ± 4,11 dan pada kelompok B 80,30 ± 3,46 (p=0,001). Rerata HR pada kelompok A adalah 65,70 ± 3,94 dan pada kelompok B 75,50 ± 3,89 (p=0,001).
Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan tekanan darah, MAP, dan denyut jantung pada pemberian lidokain 10% dan lidokain 2% intravena pada pasien bedah saraf pasca-intubasi
Copyright (c) 2024 Faura Dwika Juliara, Rr Sinta Irina, Bastian Lubis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.