Hubungan Nilai Platelet Lymphocyte Ratio, D-dimer, dan Fibrinogen Terhadap Tingkat Keparahan Pasien Sepsis
Abstract
Pendahuluan: Sepsis merupakan suatu kondisi klinis disfungsi organ yang berpotensi mengancam nyawa, yang disebabkan oleh respons pejamu terhadap infeksi. Pada sepsis, jaringan mengalami perubahan dan ditemukan adanya tanda – tanda peradangan berupa vasodilatasi, peningkatan permeabilitas mikrovaskular, dan akumulasi leukosit. Terdapat beberapa biomarker dalam memprediksi angka kematian yang disebabkan oleh sepsis. Platelet Lymphocyte Ratio (PLR), D-dimer dan Fibrinogen merupakan beberapa biomarker yang dapat dilakukan dengan asumsi memiliki hubungan dengan tingkat keparahan pasien sepsis.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode pengumpulan data secara kohort prospektif dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan priode November 2022 – Maret 2023. Pemilihan sampel dengan consecutive sampling yang memenuhi kriteria inkusi dan eksklusi. Semua sampel akan diambil data PLR, D-dimer dan fibrinogen, serta skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) yang dilakukan perhitungan secara statistik.
Hasil: Dengan uji Chi-Square pada PLR dengan skor SOFA hari pertama dan SOFA hari ke-3 terdapat
hubungan yang signifikan pada hari ke-3, didapatkan nilai p < 0,05. Hasil serupa didapatkan pada
pemeriksaan D-dimer, terdapat hubungan yang signifikan pada hari ke-3 dengan didapatkan nilai
p < 0,05. Sedangkan pada pemeriksaan fibrinogen tidak memiliki hubungan yang signifikan secara
statistik baik pada hari pertama maupun hari ke-3 terhadap skor SOFA.
Simpulan: Berdasarkan hasil studi ini, PLR disarankan sebagai indikator inflamasi sistematis alternatif
baru pada sepsis. Bukti menunjukkan bahwa peningkatan PLR sangat terkait dengan peningkatan
peradangan sistemik yang dapat juga digunakan sebagai prognosis yang buruk pada sepsis.
Copyright (c) 2024 Eka Setia Miharja, Bastian Lubis, Yutu Solihat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.