Blok Pleksus Brakhialis Supraklavikula Pada Kasus Neglected Fracture Distal Radius dan Ulna Dekstra
Abstract
Pendahuluan: Salah satu teknik anestesi regional yang dapat digunakan pada operasi di daerah ekstremitas atas adalah blok saraf perifer supraklavikula, teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Kulenkampff pada tahun 1911. Pemilihan teknik ini didasarkan pada kebutuhan anestesi dan analgesi ekstremitas atas.
Ilustrasi Kasus: Seorang perempuan usia 16 tahun, hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien terjatuh dari sepeda motor ke sisi kanan dengan menggunakan tangan kanan sebagai tumpuan dan hanya menjalani pengobatan alternatif. Dua bulan kemudian pasien mengeluh pergelangan tangan kanannya semakin bengkak dan nyeri. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, laju nadi 88 x/menit, kecepatan respirasi 20 x/menit dan suhu tubuh 36 oC. Status lokalis di Wrist Joint Dextra tidak ada luka terbuka, bengkak (+), krepitasi (+), deformitas (+), pulsasi arteri distal (+), Range of Motion (ROM) terbatas. Pasien didiagnosa neglected fracture pada distal radius dan ulna dekstra. Pasien dipremedikasi dengan difenhidramin, deksametason, ondansetron, midazolam, dan fentanil. Dilakukan blok pleksus brakhialis supraklavikular pendekatan vertikal dengan stimuplex A 50 mm 22 gauge insulated needle short level. Obat anestesi yang dipakai adalah lidokain dan levobupivakain. Pada pasien didapatkan total blok selama 40 menit.
Simpulan: Blok pleksus brakialis supraklavikula dapat menjadi salah satu pertimbangan teknik anestesi regional untuk ekstremitas atas yang mempunyai tingkat keberhasilan tinggi dan distribusi blok yang optimal.
Kata Kunci : blok; brakialis; fraktur; regional; supraklavikula
Copyright (c) 2023 Pinky Pradika Shandy, Agus Suarsedana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.