Efek Pemberian Tiamin Oral sebagai Adjuvan Opioid terhadap Kadar Enzim Cathecol-O-Methyltransferase (COMT) pada Penderita Kanker Serviks

  • Ferdinan Bastian Sirait Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Nur Surya Wirawan Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Muh. Ramli Ahmad Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Syafruddin Gaus Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Alamsyah Ambo Ala Husain Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Madonna Damayanthie Datu Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
Keywords: nyeri kanker, kanker serviks, tiamin, comt, nrs

Abstract

Latar Belakang: Jumlah nyeri kanker yang masih tinggi menunjukkan bahwa penanganan nyeri kanker masih belum maksimal. Alternatif tambahan pengobatan yang banyak diteliti pada pasien kanker saat ini adalah vitamin B. Enzim Cathecol-O-Methyltransferase (COMT) merupakan salah satu faktor penting munculnya gejala nyeri yang mungkin dapat dicegah dengan memberikan tiamin.

Tujuan: Mengetahui efek pemberian tiamin oral sebagai adjuvan opioid terhadap kadar COMT pada penderita kanker serviks.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental dengan desain pretest-posttest control group. Pasien penelitian ini berjumlah 32 pasien kanker serviks yang mengalami nyeri kanker yang dibagi dalam 2 kelompok (kelompok perlakuan dan kontrol). Kelompok perlakuan yang mendapatkan morfin ditambah dengan tiamin 500 mg/8 jam/oral, dan kelompok kontrol yang mendapatkan morfin saja. Pengukuran dan evaluasi skor numeric rating scale (NRS) dilakukan setelah 72 jam pemberian tiamin dan dilakukan pengambilan darah kembali 4 jam setelah pemberian tiamin yang terakhir untuk pemeriksaan kadar COMT, kemudian dilakukan pengumpulan dan analisis data.

Hasil: Dari 32 pasien kanker serviks yang diteliti didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan perubahan tingkat NRS dan kadar COMT pada kelompok perlakuan yang diberikan tiamin. 

Simpulan: Pemberian tiamin dapat menurunkan kadar enzim COMT dan secara klinis menurunkan NRS pada pasien dengan kanker serviks.

Author Biographies

Ferdinan Bastian Sirait, Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Nur Surya Wirawan, Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Muh. Ramli Ahmad, Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Syafruddin Gaus, Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Alamsyah Ambo Ala Husain, Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Madonna Damayanthie Datu, Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Published
2023-02-27
Section
Articles