Penggunaan Extracorporeal Membrane Oxygenation Pada Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome
Abstract
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) hingga saat ini memiliki angka mortalitas yang tinggi, bahkan melebihi 45% pada kasus yang berat. Penggunaan veno-venous extracorporeal membrane oxygenation (VVECMO) diharapkan dapat menurunkan mortalitas dan kematian. Inisiasi VV-ECMO untuk ARDS pasien dewasa patut dipertimbangkan saat terapi konvensional tidak mampu mempertahankan oksigenasi secara adekuat serta untuk mengistirahatkan paru. VV-ECMO diharapkan dapat memperbaiki pertukaran gas dan status hemodinamik, sehingga mencegah kerusakan organ lebih lanjut akibat hipoksia. Selama beberapa dekade terakhir, penelitian VV-ECMO pada kasus ARDS tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan, karena interval yang panjang antara onset ARDS dan inisiasi VV-ECMO, kemampuan difusi membran oksigenator yang tidak bertahan lama serta angka komplikasi yang tinggi seperti perdarahan yang dikaitkan dengan penggunaan antikoagulan dosis tinggi. Beberapa tahun terakhir terdapat sejumlah kemajuan dalam konstruksi sirkuit VV-ECMO yang lebih biokompatibel dan tahan lama. Hasil menggembirakan juga diperoleh dari uji klinis VV-ECMO for severe adult respiratory failure (CESAR) dibandingkan terapi ventilasi konvensional. Pada penelitian CESAR, VV-ECMO memiliki efikasi dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan terapi konvensional. Pada penelitian ini dipergunakan generasi terbaru VV-ECMO. Tinjauan pustaka ini akan membahas fisiologi VV-ECMO, indikasi serta manajemen sirkuit VV ECMO pada ARDS .