Perbandingan Efektifitas Bisoprolol 2,5 mg dan Bisoprolol 5 mg dalam Mengontrol Denyut Jantung pada Pasien Sepsis di Ruang Rawat Intensif
Abstract
Latar Belakang: Sepsis merupakan keadaan disfungsi organ yang mengancam jiwa di mana terjadi disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Sepsis dikaitkan dengan pelepasan katekolamin endogen masif yang memberikan hasil klinis buruk. Takikardia merupakan prognostik yang buruk pada pasien sepsis. Pasien sepsis dengan takikardi yang mendapat terapi beta-blocker dihubungkan dengan penurunan angka kematian. Bisoprolol merupakan antagonis selektif-ß1 yang mempunyai efek kronotropik negatif. Penggunaan beta-blocker dapat berkontribusi pada perlindungan sistemik dari lonjakan katekolamin yang terjadi selama sepsis. Bisoprolol menurunkan denyut jantung sehingga dapat mengurangi kontraktilitas miokard, lalu mengurangi kebutuhan oksigen miokard yang meningkat pada pasien sepsis.
Metode: Penelitian ini merupakan randomized clinical trial (RCT) dengan double blind. Pengumpulan data dengan metode prospektif dilaksanakan di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Desember 2022 – Februari 2023. Pemilihan sampel dengan consecutive sampling yang memenuhi kriteria inkusi dan eksklusi. Semua sampel akan diambil data denyut jantung, tekanan darah, tekanan arteri rata-rata (MAP), dan laktat yang nantinya akan dilakukan perhitungan secara statistik. lanjut dengan secara statistik.
Hasil: Dengan uji T Independent pada denyut jantung, tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, dan MAP pada 2 jam dan 12 jam setelah perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan, didapatkan nilai p < 0,05. Hasil serupa didapatkan pada pemeriksaan laktat pada 24 jam setelah perlakuan, terdapat perbedaan yang signifikan, nilai p < 0,05.
Simpulan: Berdasarkan hasil studi kami, terdapat perbedaan yang bermakna antara pemberian bisoprolol 2,5 mg dan bisoprolol 5 mg. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada pemberian bisoprolol 5 mg lebih efektif dibandingkan dengan bisoprolol 2,5 mg dalam menurunkan denyut jantung pada pasien sepsis
Copyright (c) 2024 Alfindy Maulana Pohan, Bastian Lubis, Andriamuri Primaputra Lubis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.