Perbandingan Ekokardiografi Transtorakal dan Ultrasonic Cardiac Output Monitor dalam Menilai Respon Terapi Cairan pada Pasien Sepsis

  • Andrio Farel Edward Gultom Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Bastian Lubis Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
  • Dadik Wahyu Wijaya Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik, Medan, Indonesia
Keywords: Ekokardiografi transtorakal, Sepsis, Stroke volume respiratory variation, Ultrasonic cardiac output monitor

Abstract

Latar belakang: Pada sepsis terjadi deplesi volume intravaskular, sehingga dibutuhkan pemeriksaan yang akurat dan non-invasif untuk pemantauan hemodinamik. Ekokardiografi transtorakal (ETT) telah menjadi standar baku. Ultrasonic cardiac output monitor (USCOM) adalah alat pemantauan hemodinamik non-invasif, yang menggunakan gelombang ultrasonik Doppler. USCOM dapat mengukur cardiac output (CO), stroke volume (SV), stroke volume respiratory variation (SVV), dan beberapa parameter hemodinamik lainnya.

Metode: Penelitian ini merupakan pretest-posttest study dengan total sampel sejumlah 40 pasien yang dilakukan pemeriksaan dengan ETT dan USCOM dalam menilai respon terapi cairan pada pasien sepsis.

Hasil: SVV dengan menggunakan TTE sebelum terapi cairan (T0) dengan rerata sebesar 9,45 ± 2,51, dimana pasien yang respon terhadap cairan sebesar 27 pasien  (67,5%). SVV dengan menggunakan USCOM sebelum terapi cairan (T0) dengan  rerata sebesar 9,14 ± 2,9, dimana pasien yang respon terhadap cairan sebesar 24  pasien (60%).

Simpulan: Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ETT dengan USCOM untuk menilai respon terapi cairan pasien sepsis yang dirawat di ICU Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.

Published
2024-06-30
Section
Articles